Catatan
tersendiri berdasarkan proses diskusi dengan judul materi pengelolaan
pendidikan dan kurikulum.
1. Pengelolaan
Pendidikan
Pengelolaan pendidikan diIndonesia
secara konsep pada umumnya sudah menggambarkan persepsi yang ideal, baik dari
segi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangannya. Namun ada
beberapa hal yang menjadi permasalahan di tingkat daerah maupun pusat sehingga
orientasi tujuan pendidikan relatif terkendala, seperti halnya :
-
Pemanfaatan dana
pendidikan yang tidak bertanggung jawab oleh individu atau kelompok secara
sistemik.
-
Paham kapitalisme yang
menjerat sebahagian tenaga pendidik, sehingga orientasi profesionalismenya terbelenggu
oleh jabatan dan usaha lain yang bisa mendatangkan materi yang lebih.
-
Manajemen struktural
oleh pejabat instansi pendidikan yang cenderung pasif dan lemah, khususunya
dalam memposisikan jabatan yang sesuai dengan status, kapasitas dan
dedikasinya.
-
Sarana penunjang akses
komputerisasi dan internet ditingkat daerah yang masih jauh tertinggal,
sehingga percepatan akses informasi data sering
terhambat.
-
Arah desentralisasi
pendidikan yang tidak sejalan dengan kebutuhan dan proporsinya.
-
Kurangnya respon
pemerintah dalam gerakan individu atau kelompok yang proaktif menolak
sekularisme pendidikan.
-
Intervensi kekerabatan
oleh pihak asing terhadap anggaran pendidikan berupa investasi yang berdampak
trauma utang jangka panjang oleh generasi kedepan.
Dapat
dianalisa bahwa titik problem dari permasalahan diatas terletak pada kurangnya
spirit moral dan kesadaran diri dalam mengembang amanah jabatan sesuai
keyakinan beragama dan cita cita ideal bangsa. Negara Indonesia juga masih
kekurangan SDM dalam mengelola pendidikan secara mandiri dan penuh tanggung
jawab.
harapan
dan solusi yang diharapkan pada tantangan diatas melalui program nyata :
-
Pelatihan dan
pengembangan SDM yang berkompeten dan bermoral.
-
Percepatan pemanfaatan
sarana komputerisasi ditingkat daerah.
-
Dengan pendekatan
program,melibatkan pelaku usaha dan
pemilik modal dalam negeri untuk secara sadar membantu anggaran pendidikan.
2. Kurikulum dan Permasalahnnya
di Indonesia.
Kurikulum
di Indonesia pada kenyataannya belum bisa menghasilkan output sesuai tujuan
pendidikan nasional yang dicanangkan. Berikut beberapa persoalan kurikulum baik
dari komponen, prinsip pengembangan sampai penerapan di lapangan :
-
Kecenderungan
peyelewengan alokasi anggaran dan politisasi perubahan kurikulum oleh pejawat
yang berkuasa.
-
Perhatian pemerintah
terhadap kebutuhan akses informasi yang tidak merata kesetiap daerah terhadap
isu dan wacana pengembangan kurikulum.
-
Prilaku pasif oleh
tenaga pendidik ditingkat daerah terhadap kebijakan kurikulum, baik karena
pengaruh komunikasi terbaharukan yang lambat, kesadaran diri yang kurang,
maupun intensif pelatihan kurikulum yang minim.
-
Pada prinsip
pengembangan, relevansi antara kenyataan nilai dilapangan berbeda dengan konsep
yang diintegrasikan dengan isu perubahan kurikulum, disebabkan kurangya
keterlibatan langsung dilapangan oleh stackholder pendidikan.
-
Era percepatan dunia
global sebagai titik prioritas pengamalan kurikulum yang dipaksakan, sementara
beberapa daerah di Indonesia masih jauh tertinggal. Hal ini melahirkan
stratifikasi kelas-kelas sosial yang tidak merata dalam memperoleh pendidikan
yang layak dan berdaya saing.
-
Kurikulum di Indonesia
terkesan belum mandiri dan masih berkiblat pada intervensi kebijakan Negara
lain. Ini disebabkan kurangnya SDM yang berwawasan luas dan arif dalam
kebijakan local.
Dari
beberapa permasalahan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebabnya
adalah manajemen prilaku baik individu maupun kolektif, korelasi struktur kurikulum yang lemah dari pusat ke daerah
serta ketidakmampuan sumber daya manusia menampung aspirasi perkembangan
kurikulum berbasis tekhnologi.
Permasalahan
diatas menjadi tantangan tersendiri untuk memperbaikinya dengan berbagai
alternatif pemecahan diantaranya :
-
Percepatan dan
penekanan intensif terhadap pengawasan struktural kurikulum ditingkat pusat dan
daerah.
-
Pembinaan karakter
moral pancasilais terhadap tenaga pendidik melalui pelatihan pelatihan yang
berskala.
-
Kerjasama pemerintah,
swasta dan pemilik modal dalam negeri untuk menambah anggaran pendidikan
khususnya stratifikasi tunjangan tenaga pendidik dan peningkatan sarana prasarana
yang modern.
Mengintergrasikan
secara dedikasi dan bertanggungjawab proses pengembangan kurikulum dengan
prinsip yang sesuai dengan fakta dilapangan
0 Response to "ANALISIS PROBLEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM"
Post a Comment