Soal
1.
Tentang kasih sayang.
a.
Apa yang dimaksud kasih sayang yang
berlebihan?
b.
Apa akibat dari pemberian kasih sayang
anak secara berlebihan?
c.
Apa yang dimaksud hidup tampa kasih
sayang?
d.
Apa akibat jika anak dipelihara tampa kasih
sayang?
2. a. Kasih
sayang disekolah. Kasih sayang
yang diberikan di sekolah dapat dilihat dari peranan guru. Peranan apa saja
yang dilakukan guru untuk mewujudkan kasih
sayang kepada para siswa.
b.
Salah satu peran guru , adalah guru sebagai sumber pengetahuan. Mengapa guru
sebagai sumber pengetahuan itu sangat penting.
3. Tentang
kewibawaan. Usaha-usaha apa yang
dilakukan oleh guru agar dia tetap berwibawa bagi siswa-siswanya.
4.
Lingkungan pendidikan.
a.
Sebutkan dan jelaskan secara singkat tri pusat lingkungan pendidikan?
b.
Apakah guru dapat menggantikan fungsi orangtua dalam pendidikan?
c.
Apa saja fungsi keluarga dalam pendidikan?
jawaban
1. a.
Kasih sayang yang berlebihan
Kasih sayang orang tua memang
penting tapi kalau berlebihan akan mendatangkan akibat yang tidak diharapkan. Kasih sayang itu seperti air atau
makanan, kalau diberikan dengan ukuran yang tepat dan dengan jumlah yang tepat,
maka akan memberikan hasil yang optimal, tapi kalau tidak demikian akan berubah
menjadi suatu yang tidak baik. Kasih
sayang yang berlebihan untuk anak-anak sangat merugikan bagi perkembangan
anak didik dan mungkin dapat dikatakan sebagai suatu pengkhianatan.
Sebagai
orang tua yang baik, mereka harus mempersiapkan sesuatu masa depan anak-anak
mereka. Anak harus dididik supaya menjadi manusia yang tangguh pada saat ia
telah dewasa. Jangan membiarkan mereka menjadi anak yang tidak berdaya, lemah
dan selalu mengharapkan uluran tangan orang lain.
b. Akibat dari pemberian kasih
sayang anak secara berlebihan
1)
Akan tumbuh sikap yang ingin
selalu diperlakukan secara istimewa. Sifat-sifat seorang otoriter dalam diri
anak semakin berkembang ketika orang tua selalu memenuhi segala keinginannya.
Benih-benih kediktatoran semakin bersemi di dalam dirinya. Ketika hidup di
tengah-tengah masyarakat, ia ingin semua orang memperlakukan dirinya seperti
orang tuanya dulu melayani dirinya. Orang seperti itu akan mudah putus asa
kalau keinginannya tidak ada yang memperhatikan dan tidak memperoleh simpatik
dari orang lain.
2)
Anak yang selalu dimanja dapat
mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya di kemudian hari, mungkin ia
akan meminta dilayani istrinya secara sempurna. Mungkin yang lebih tidak baik
lagi ia suka memperlakukan istrinya seperti pembantu yang harus tunduk pada
perintahnya.
3)
Anak yang dibesarkan dalam asuhan kasih sayang berlebihan dapat menjadi
anak yang sangat rentan dengan masalah, kehilangan kepercayaan diri, tidak
berani mengambil resiko, tidak mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting
dan selalu mengharapkan bantuan orang lain.
4)
Anak tidak mau mengembangkan diri
karena merasa cukup dengan apa yang diterimanya. Orang tuanya telah memenuhi
segala keinginannya, pujian dan segalanya menjadi gambaran semu dirinya. Si
anak jadi kehilangan kenyataan tentang dirinya.
5)
Anak yang selalu dimanjakan dengan
segala kesenangan dan segala keinginannya selalu dipenuhi oleh orang tuanya,
kalau sudah besar mungkin akan tumbuh menjadi manusia yang sombong, suka
memaksakan kehendak.
c. Hidup tampa kasih sayang
Menurut
Husain Mazhahiri (2002), suatu kecintaan hilang dari rumah tangga, dan rumah
tangga menjadi korban kebekuan dan kekerasan, maka masa depan anak akan
terlempar pada marabahaya, dan kepribadiannya, di masa datang akan memiliki
sifat-sifat kekerasan dan emosional yang melampaui batas. Selanjutnya, jika seorang anak lelaki
dengan tabiatnya yang keras ia akan kehilangan syarat pertama dari kehidupan
suami isteri yang baik dan berhasil, yang menuntut adanya kecintaan dan kasih sayang yang melimpah. Apabila
seorang anak perempuan, maka ia akan kehilangan kelayakan untuk dipimpin oleh
suami dan keharmonisan bersamanya serta pendidikan anak-anaknya. Ia akan
menampakkan kebenciannya kepada masyarakat sekitarnya, sehingga ia menjadi
manusia yang tidak berperasaan.
d.
Akibat jika anak dipelihara tampa kasih sayang.
Anak yang dipelihara tampa kasih sayang akan berdampak pada kondisi mental yang buruk sampai
ia menjadi dewasa, dia berprilaku kasar,cenderung kaku terhadap respon
disekitarnya, menjadi pembenci terhadap lingkungannya, cenderung egois dalam
bertindak, sangat sulit berinteraksi dengan seseorang, dan efek buruk lainnya
baik kondisi mental, biologis maupun sosiologisnya.
2.
a. Peranan yang dilakukan guru untuk mewujudkan kasih sayang kepada para siswa.
Guru
Sebagai Pembimbing
Guru
Pembentuk Kepribadian
Guru
Sebagai Tempat Perlindungan
Guru
Sebagai Figur Teladan
Guru
Sebagai Sumber Pengetahuan
b. Guru sebagai sumber pengetahuan.
Dalam
proses pembelajaran di mana terjadi transformasi pengetahuan, sikap memberi dan
melarang semestinya dilakukan dengan hati-hati terhadap anak didik. Pengetahuan
dapat merubah sikap dan prilaku anak, perubahan dapat positif apabila
pengetahuan yang diterima anak sesuai dengan masanya, dan sebaliknya apabila
tidak sesuai akan membentuk prilaku anak yang negatif. Beberapa hal yang
mungkin terjadi apabila guru tidak hati-hati dalam menyampaikan
pengetahuan :
1)
Akan merusak jalinan kasih sayang di antara guru dan anak
didik. Anak mulai meragukan dan bahkan mungkin menganggap guru tidak dapat
mengajar dengan baik.
2)
Anak akan belajar pada sumber lain
yang apabila tidak dibimbing tidak menutup kemungkinan menghasilkan prilaku
yang tidak diharapkan.
3)
Kurangnya bimbingan dari guru
sebagai pendidik akan menumbuhkan prilaku yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.
3.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh
guru agar dia tetap berwibawa bagi siswa-siswanya.
-
kepercayaan, pendidik harus
percaya bahwa anak didik dapat dididik.
-
Kasih sayang mengandung
dua makna, yaitu penyerahan diri kepada yang dikasihsayangi dan pengendalian
terhadap yang disayangi. Dengan penyerahan diri pada pendidik timbul kesediaan
untuk berkorban berupa pengabdian dalam bekerja. Pengendalian terhadap yang
disayangi bertujuan agar anak didik tidak berbuat sesuatu yang merugikan
dirinya.
-
Kemampuan mendidik dapat dikembangkan melalui
beberapa cara, di antaranya pengkajian terhadap ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pendidikan, mengambil manfaat dari pengalaman kerja, dll. Bagi guru menguasai
materi pelajaran merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan kewibawaan.
Selain
ketiga hal di atas, dalam mempertahankan kewibawaan
tersebut perlu didukung oleh keadaan bathin pemilik kewibawaan (orang dewasa : orang tua, guru, dll), yaitu :
adanya rasa cinta, adanya rasa demi kamu, adanya kelebihan batin, adanya ketaatan pada
norma.
4.
a. Tri pusat lingkungan pendidikan.
Ki
Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan,
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat,
-
Keluarga merupakan lingkungan yang
pertama dan utama bagi anak yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dan
pertumbuhan mental maupun fisik dalam kehidupannya. Melalui interaksi dalam
keluarga, anak tidak hanya mengidentifikasi diri dengan orang tuanya, melaikan
juga mengidentifikasikan (mensatupadukan) diri dengan kehidupan masyarakat dan
alam sekitarnya. Pendidikan dalam lingkungan keluarga dimulai sejak anak lahir
ke dunia dari kandungan ibunya, dan berhenti apabila sang anak meninggalkan
keluarga asal untuk mendirikan keluarga baru.
-
Sekolah memegang peranan penting dalam
pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Pendidikan
disekolah, biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah
pendidikan yang mempunyai dasar , tujuan,isi, metode, alat-alatnya disusun
secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan.
-
Masyarakat mencakup sekelompok orang
yang berinteraksi antar sesamanya, saling ketergantungan dan terikat oleh nilai
dan norma yang dipatuhi bersama. Di lingkungan masyarakat, setiap orang akan
memperoleh pengalaman tentang berbagai hal, misalnya tentang lingkungan alam,
tentang hubungan sosial, politik kebudayaan dan sebagainya.
b.
Guru dapat menggantikan fungsi orangtua dalam pendidikan.
Orangtua
sebagai pembimbing pertama anak dalam lingkungan keluarga, bisa digantikan oleh
guru yang ada di sekolah. Sebab guru berperan dalam mendidik moral anak, guru
juga memberi kasihsayang kepada anak untuk mendidik anak dalam agar kelak
menjadi anak yang cerdas dan bahagia. Sudah menjadi kewajiban guru menjadi
orangtua kedua bagi anak, sebab orang tua sudah memberi amanah kepada guru
untuk mendidik anak tersebut, tentunya dengan didikan yang baik.
c. Fungsi keluarga dalam pendidikan.
1) Fungsi
Edukasi, keluarga sebagai wahana
pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya agar menjadi manusia yang sehat,
tangguh, maju dan mandiri sesuai dengan tuntunan perkembangan waktu.
2) Fungsi
Sosialisasi, Keluarga mempersiapkan
anak sebagai anggota masyarakat yang baik dan berguna kehidupan di
masyarakatnya.
3) Fungsi
Proteksi, keluarga sebagai tempat
memperoleh rasa aman, nyaman, damai dan tenteram bagi seluruh anggota keluarga.
4) Fungsi
Afeksi, keluarga sebagai tempat untuk
menumbuhkembangkan rasa cinta dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga
dan masyarakat serta lingkungannya.
5) Fungsi
Religius, keluarga berkewajiban
memperkenalkan dan mengajak anak kepada kehidupan beragama dengan menciptakan
iklim keluarga yang religius sehingga dapat dihayati oleh keluarganya.
6) Fungsi
Ekonomi, meliputi pencarian nafkah,
perencanaan, serta pemanfaatan dan pembelajarannya.
7) Fungsi
Rekreasi, keluarga harus menjadi
lingkungan yang nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh semangat.
8) Fungsi
Biologis, keluarga sebagai wahana
menyalurkan reproduksi sehat bagi semua anggota keluarganya.
0 Response to "PEDAGOGIK, KASIH SAYANG, KEWIBAWAAN DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN"
Post a Comment