

METODE PENGAJARAN BANGUN RUANG DI SEKOLAH
DASAR
Disusun
untuk memenuhi tugas akhir dalam Mata Kuliah: Pembelajaran Matematika SD
Dosen
Pembina : Dr. Hasruddin Hafid, M.Pd
A.MUH.ALI
NIM.
14B14031
KEKHUSUSAN
PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2015
A.
BANGUN RUANG
Pembelajaran
matematika secara ideal menghubungkan tingkat imajinasi anak dengan konsep
matematika. Pada dasarnya matematika berhubungan dengan kondisi yang abstrak
dan masih berupa simbol sementara disatu sisi subyek yang hendak diajar relatif berfikir kongkrit, olehnya untuk
mengajarkan konsep matematika, materinya diarahkan terhadap situasi kontekstual
yang sering dijumpai siswa dalam lingkungannya. Pengajaran matematika pada
siswa SD hendaknya dimulai pada bangun ruang setelah itu bangun datar (umum-khusus),
begitupun mengajarkan bangung ruang dimulai dari balok ke kubus. Bangung ruang
sangat mudah dimengerti oleh siswa jika menggunakan metode yang efisien dan
menyenangkan. Untuk mengajarkan bangung ruang ,
Berikut beberapa materi bangung ruang dan metode pengajarannya,
1.
Unsur
– Unsur Bangun Ruang
a. Titik.
Titik tidak memiliki ukuran atau dimensi.
b. Garis.
Suatu garis adalah himpunan titik-titik yang bergerak lurus tak terhingga,
sehingga kita tidak tahu mana ujungnya dan di mana pangkalnya
c. Bidang.
Unsur ruang atau himpunan bagian dari ruang yaitu bidang.
Metode
pengajaran :
-
Mengajarkan titik (.) dengan memberi
contoh gambar noktah di papan tulis, untuk lebih menarik, di berikan contoh
dengan media gambar yang berhubungan dengan titik.
-
Mengajarkan garis dengan pemodelan yakni
merentangkan tali sampai bagian pangkal
dan ujungnya.
-
Mengajarkan bidang menggunakan media
kontekstual, seperti meja, buku dan sebagainya.
2.
Jenis
- Jenis Bangun Ruang

a. Kubus
unsur-unsur kubus sebagai
berikut.
1) Sisi/Bidang
2)
Rusuk
3) Titik Sudut
Metode
pengajaran :
-
Memperkenalkan
bentuk kubus dengan memperlihatkan media. Media yang berwarna jauh lebih
menarik. Setelah itu menjelaskan defenisi kubus sesuai pengertiannya.
-
Mengajarkan
bidang untuk bangun ruang kubus dengan menggali pengetahuan awal siswa mengenai
bangun datar, kemudian menunjukkan bentuk sisi pada kubus.
-
Rusuk
diajarkan dengan memberikan simbol pada titik sudut kemudian memberikan
batasan. Misalnya rusuk AB pada gambar diatas, setelah itu siswa menghitung
jumlah rusuk pada kubus.
-
Titik
sudut, memperlihatkan media gambar seperti contoh di atas dan menunjukkan letak
titik sudut.
b.
Balok

Unsur-unsur balok
1)
Sisi/Bidang
2)
Rusuk
3)
Titik
Sudut
Metode
pengajarannya :
-
Agar
anak mudah memahami, tanamkan pada siswa bahwa semua bentuk bangung ruang
memiliki sifat atau mewakili bentuk kubus. Untuk mendefenisikan balok, bisa
diajarkan dengan menggabungkan beberapa kubus sehingga membentuk balok.
-
Memperlihatkan
bentuk balok dengan menggunakan alat peraga dan memberi pengetahuan kontekstual
bentuk atau benda yang miri dengan balok . misalnya batu bata. Setelah itu
menjelaskan defenisi balok sesuai pengertiannya serta sifat-sifatnya.
-
Untuk
mengajarkan unsur-unsur balok, sama dengan kubus.
c.
Limas, Limas diberi nama berdasarkan segi-n pada
sisi alas.
Jenis-jenis
limas ,
Limas Segi Empat
Limas Segitiga

Metode
pengajarannya :
-
Memperlihatkan
bentuk limas dengan menggunakan alat peraga dan memberi pengetahuan kontekstual
bentuk atau benda yang miri dengan limas . Setelah itu menjelaskan defenisi
limas serta sifat-sifatnya
-
Limas
memiliki nama sesuai banyaknya segi, untuk memberikan pemahaman kepada siswa ,
guru menyediakan bentuk limas yang berbeda-beda. Kemudian mengidentifikasi dan
memberikan pengertiannya.
d. Prisma.
Prisma diberi nama berdasarkan segi-n
pada sisi atas atau sisi alas. Garis t disebut tinggi prisma. Misalnya Prisma Tegak Segitiga, Prisma Tegak Segi Lima.

Metode
pengajarannya
-
Memperlihatkan
bentuk prisma dengan menggunakan alat peraga dan memberi pengetahuan
kontekstual bentuk atau benda yang miri dengan prisma. Setelah itu menjelaskan
defenisi prisma serta sifat-sifatnya
-
Prisma memiliki nama sesuai banyaknya segi, untuk
memberikan pemahaman kepada siswa , guru menyediakan bentuk prisma yang
berbeda-beda. Kemudian mengidentifikasi dan memberikan pengertiannya.
e. Tabung

Metode
mengajarkan
-
Memperlihatkan
bentuk tabung dengan menggunakan alat peraga dan memberi pengetahuan
kontekstual bentuk atau benda yang miri dengan tabung. Setelah itu menjelaskan
defenisi tabung serta sifat-sifatnya.
f.
Kerucut

-
Memperlihatkan
bentuk kerucut dengan menggunakan alat peraga dan memberi pengetahuan
kontekstual bentuk atau benda yang miri dengan kerucut. Setelah itu menjelaskan
defenisi kerucut, bahagian-bahagiannya serta sifat-sifatnya.
g. Bola. Bola adalah tempat kedudukan
titik-titik yang berjarak sama (R) dari sebuah titik tetap M.
![]() |
Memperlihatkan bentuk bola dengan
menggunakan alat peraga dan memberi pengetahuan kontekstual bentuk atau benda
yang miri dengan bola. Setelah itu , dengan memperlihatkan contoh gambar di
atas, barulah menjelaskan defenisi kerucut, bagian-bagiannya serta
sifat-sifatnya.
B.
Jaring
– Jaring Bangun Ruang
Pembelajaran pembuatan model-model
bangun ruang (kubus, balok, prisma, limas, dan kerucut) dapat dilakukan dengan
bantuan kertas karton berwarna, gunting, dan perekat. Adapun caranya dengan
terlebih dahulu dibuat jarring-jaring dari bangun-bangun ruang tersebut dan
dengan melipat dan melekatkan tepi-tepi yang sesuai, maka akan terbentuklah
model-model bangun ruang tersebut. Pembelajaran yang melibatkan pembuatan dan
penggunaan jarring-jaring adalah sangat baik untuk membantu anak-anak
mengembangkan kemampuan visualisasi mereka mengenai ruang.
Berikut contoh jaring yang bisa di
buat :
Jaring-Jaring
Kubus

Jaring-Jaring
Balok

Jaring
– Jaring Limas segitiga
Jaring-jaring prisma segilima
Jaring -
Jaring Tabung

Jaring-Jaring
Kerucut
C. Luas dan Volume Bangun Ruang
1.
Luas
Daerah Permukaan
a.
Luas
Kubus
= (BCGF) +
(ABFE) + (ABCD) + (CDHG) + (ADEH) + (EFGH)
= (s x s) + (s x s) + (s x s) + (s x s)
+ (s x s) + (s x s)
=
6 (s x s)
Mengajarkan
luas kubus , dimulai memberi contoh gambar dengan simbol huruf a,b,c, dst. di
sudut gambar. Setelah itu menuliskan rumus dan menjelaskan arti dari simbol
rumus itu dengan bahasa yang sederhana. setelah siswa mahir barulah dilatih
memecahkan soal, dan bisa menggunakan kalkulator sebagai alat untuk mengecek
hasil.
b.
Balok
Luas permukaan balok :
= (P X L) + (P X L) + (P X T) + (P X T) + (L X T) + (L XT)
= 2 (P X L) +2 (P X T) + 2 (L X T)
= 2 ( (P X L) + (P X T) + (L X T) )
Mengajarkan
luas balok , dimulai memberi contoh gambar dengan simbol huruf a,b,c, dst. di
sudut gambar. Setelah itu menuliskan rumus dan menjelaskan arti dari simbol
rumus itu dengan bahasa yang sederhana. setelah siswa mahir barulah dilatih
memecahkan soal, dan bisa menggunakan kalkulator sebagai alat untuk mengecek
hasil.
c.
Prisma
Sama
seperti kubus dan balok, luas permukaan prisma dapat dihitung, Caranya adalah
dengan menjumlahkan semua luas bangun datar pada jaring-jaring prisma.
d.
Limas
Sama
halnya dengan prisma, luas permukaan limas pun dapat diperoleh dengan cara
menentukan jaring-jaring limas tersebut. Kemudian, menjumlahkan luas bangun
datar dari jaring-jaring yang terbentuk.
e.
Tabung
![]() |
Selanjutnya luas daerah
jarring- jarring tersebut dapat kita hing sebagai berikut.
Luas
daerah lingkaran atas

Luas
daerah lingkaran alas 

Luas
daerah persegi panjang 

Jadi
luas permukaan tabung :
L
: luas bidang alas + luas bidang atas + luas bidang lengkung tabung


= 2
+ 


= 2 

f.
Bola
Luas daerah permukaan
bola rumusnya diperoleh dengan bantuan luas daerah tembereng bola dan daerah
setengah bola.
![]() |
Dengan
rumus
Luas sisi bola = (2πr)
× d
= (2πr) ×
2 r
= 4 π r2
2.
Volume
Bangun Ruang
a.
Kubus
Volume
kubus = luas alas × tinggi
=
luas daerah persegi × tinggi
=
(sisi × sisi) × sisi
=
sisi × sisi × sisi
= s3
b.
Balok
Volume balok = luas
alas × tinggi
= luas daerah persegi panjang × tinggi
= p × l × t
c.
Prisma

Pada gambar (b), prisma
tegak segiempat dinamakan juga balok. Kamu telah mengetahui bahwa volume balok
adalah :

![]() |

d.
Limas
Limas segi empat dapat
diperoleh dengan cara membelah kubus menjadi 6 bagian yang sama. Perhatikan
gambar berikut!
![]() |
e.
Tabung
![]() |
f.
Bola
![]() |
g.
Kerucut
Kerucut
adalah limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Volume kerucut dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut.
![]() |
4.
BENTUK PENILAIAN
Penilaian
untuk mata pelajaran matematika secara khusus diprioritaskan terhadap
pengetahuan kognitif, dalam bidang ini konsep bangung ruang. Siswa diharapkan
mampu memahami konsep bangung ruang, defenisi bangung ruang, jenis bangung
ruang, sifat bangung ruang dan turunan rumus dari bangung ruang. Penilaian
secara umum bisa mencakup pengetahuan sosial pada saat berdiskusi kelompok,
penilaian afektif pada saat berkomunikasi,
Penilaian psikomotor pada saat merancang , menganalisis ,membentuk dan
melihat pola bangung ruang.
0 Response to "pengajaran bangun ruang di sekolah dasar"
Post a Comment