Contoh Laporan Pengamatan (Analisis Motivasi dalam Pembelajaran)



Laporan Hasil Pengamatan
Peningkatan Motivasi dalam Pembelajaran


A. Gambaran umum sekolah
Sekolah yang dijadikan sebagai objek pengamatan adalah SD 125 Karangpue yang terletak di Kabupaten Sinjai. Luas Sekolah tersebut: ± 12100 m² . Kelas yang dijadikan sumber pengamatan adalah kelas 5 dengan jumlah 27 Siswa. Di sekolah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang memadai baik dari segi kondisi bangunan, kelengkapan sarana belajar, struktur admnistrasi pegawai dan guru serta kelengkapan yang lain. Lingkungan sekolah juga terlihat rapih dan bersih. Selain itu,terlihat hubungan interaksi sosial yang harmonis sesama guru maupun siswa. Namun dalam hal prestasi belajar siswa masih belum maksimal.

B. Analisis temuan masalah
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan masalah yang menjadi sumber untuk dianalisis yakni kurangnya motivasi belajar siswa baik dalam proses belajar di kelas maupun kegiatan ekstrakulikuler. Indikator yang menjadi tolok ukur motivasi belajar siswa rendah yakni :
-          Beberapa siswa sering tidak hadir dalam kegiatan belajar.
-          Beberapa siswa tidak membawa kelengkapan belajar seperti buku dan alat tulis.
-          Beberapa siswa sering keluar kelas dengan alasan yang bermacam-macam.
-          Beberapa siswa sering menanyakan jam berakhirnya pelajaran.
-          Beberapa siswa terlihat  bosan (mengantuk) dalam mengikuti proses belajar.
-          Siswa jarang bertanya seputar materi ajar pada saat proses pembelajaran.
-          Beberapa siswa melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran pada saat proses belajar seperti berbincang-bincang dengan teman sebangku, menggambar dibuku tulis dan sebagainya.



C. Analisis faktor penyebab
berdasarkan hasil pengamatan dalam proses belajar  terlihat bahwa motivasi belajar siswa kelas V di sekolah tersebut masih kurang. beberapa faktor yang menjadi penyebab sehingga motivasi belajar siswa berkurang diantaranya faktor internal dan eksternal dengan perincian sebagai berikut :
faktor internal  :
-          Kondisi mental siswa yang lemah.
-          Kondisi kesehatan siswa yang kurang baik.
Faktor eksternal :
-          Tidak tersedianya media yang menarik dalam proses belajar mengajar di kelas.
-          Siswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain.
-          Guru cenderung pasif dalam melakukan proses pembelajaran.
-          Guru kurang merespon siswa yang tidak aktif dalam belajar.

D. Dampak sistemik yang ditimbulkan
Motivasi belajar yang kurang pada siswa berdampak secara langsung pada prestasi belajar yang kurang baik didalam kelas maupun kegiatan ekstrakulikuler . Selain dampak secara langsung juga berdampak secara tidak langsung pada siswa baik secara kognitif , afketif psikomotorik  dan  juga kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang.

E. Asumsi teori
Motivasi memliki peran yang penting dalam membangun proses belajar mengajar di kelas yang aktif, kreatif dan bersahaja. motivasi adalah pemberian dorongan pada diri sendiri (motiv) untuk mengaktualkan potensi pada dirinya untuk mencapai tujuan tertentu . Tujuan tersebut tergantung jenis motivasi yang dimiliki seseorang, semakin besar tujuan yang ingin dicapai semakin besar pula motivasi yang dimiliki.
 Motivasi dalam kajiannya terbagi atas intrinsik dan ekstrinsik, dimana motivasi intrinsik merupakan motivasi dengan orientasi nilai (esensi) sedangkan ekstrinsik merupakan motivasi pendukung (eksternal). Kedua motivasi ini sangat berpengaruh terhadap keinginan siswa untuk belajar sehingga diperlukan sumber motivasi yang professional untuk bisa memotivasi siswa dalam memberdayakan potensi yang dimilikinya. Setidaknya ada dua hal penting yang menjadikan motivasi bisa lebih kuat diantaranya :
1. Mengenal fungsi atau manfaat dari tujuan yang diinginkan.
2. Mengedepankan nilai intrinsik pada setiap tujuan yang ingin dicapai.

F. Analisis pemecahan masalah
Telah dijelaskan diatas bahwa motivasi belajar yang rendah mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan pendekatan teori motivasi maka guru bisa menyelesaikan dengan beberapa cara diantaranya :
-          Guru menjadi motivator yang baik dengan menjadikan prilakunya sebagai figur yang bisa ditiru. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menceritakan pengalaman pribadi  yang bisa merubah dirinya menjadi lebih baik yang tentunya dengan penekanan cerita yang menantang dan kreatif. Dengan cara ini siswa mendapat inspirasi untuk melakukan aktifitas positif
-          Motivasi yang hebat lahir dari idola yang hebat. Olehnya, dalam setiap pelajaran guru memberikan penguatan dengan mencontohkan figur atau tokoh yang minimal dikenal oleh siswa atau yang dikagumi oleh siswa dengan menceritakan kisah perjalanan hidup atau keseharian tokoh tersebut, sehingga siswa terdorong untuk melakukan minimal apa yang dilakukan tokoh tersebut.
-          Untuk memiliki motivasi yang kuat maka diperlukan pemahaman fungsi tujuan yang ingin dicapai. Sehingga guru sekiranya mengeksplorasi keinginan (cita-cita) siswa dan memberikan penguatan nilai terhadap manfaat cita-cita yang dimilikinya, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar untuk meraih cita-citanya.
-          Sumber motivasi yang ideal adalah nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran, tanggungjawab, keberanian dan sebagainya. Maka guru seharusnya memberikan motivasi kebermanfaatan jika melakukan prilaku-prilaku yang baik. Seperti mengeluarkan sedekah yang bisa menjadikan manusia menjadi lebih makmur, sehingga siswa menyadari bahwa untuk menjadi orang sukses tidak hanya diukur dengan materi.
-          Motivasi besar kecilnya juga dipengaruhi oleh insprasi dan kreatifitas. Olehnya itu guru menyediakan media pembelajaran yang berkaitan dengan materi ajar yang juga bisa memicu daya kreatifitas dan kegembiraan anak dalam belajar
G. Analisis fenomena yang berhubungan
Modernitas meniscayakan perkembangan peradaban manusia secara cepat dan tidak terkendali. Perkembangan sarana teknologi dan informasi menjadikan budaya manusia menjadi instan dan hal ini juga berdampak sistemik pada pendidikan khususnya dinegara Indonesia yang sedang berkembang.
Di sekolah perkotaan secara umum sudah menggunakan sistem teknologi yang terbaharukan seperti computer dan internet yang secara berdampak pada proses belajar yang lebih kompleks, dalam hal ini bukan hanya guru dan pegawai yang memanfaatkan sarana teknologi tetapi juga siswa yang sudah mahir berselancar di dunia maya. Peradaban teknologi dalam pelajaran memberi pengaruh terhadap tujuan atau prestasi belajar siswa.
Siswa lebih termotivasi terhadap muatan-muatan yang ditawarkan oleh media TV atau internet yang cenderung bernilai negatif, seperti tayangan tayangan kartun dengan adegan konyol dan kekerasan yang mencuci otak siswa untuk meniru figur kartun tersebut. Olehnya guru sebagai mediator memberikan penguatan intrinsic untuk lebih menghindari tontonan tersebut dengan memberikan penjelasan mengenai dampak negatifnya. Atau Guru juga bisa bertindak untuk menginspirasi siswa agar kelak menjadi ahli teknologi yang beretika.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Laporan Pengamatan (Analisis Motivasi dalam Pembelajaran)"

Post a Comment