Pada observasi ini,
mengamati gejala dan proses kultur sosial pada sebuah komunitas sekolah. Ada
beberapa aspek pengamatan yang dilakukan baik secara fisik maupun gejala
sosialnya, diantaranya :
a. Kondisi umum
1. Nama
sekolah : SD 125
Karangpue
2. Alamat
: Jl.KH.Agussalim Kec. Sinjai, Utara Kab. Sinjai
3. Luas
Sekolah : ± 12100 m²
4. Jumlah
Ruangan :
Kelas : 10 kelas
Kantor : 1 kantor untuk kepalas sekolah
Guru : 1 Ruangan
Kantin : 2 Kantin
5. Jumlah
Siswa/kelas : 23-30 siswa
6. Jumlah
guru/honor : 19
7. Fasilitas : - Lapangan olahraga
- Taman
bermain
- Perpustakaan
b. Kondisi Lingkungan
1.
Kebersihan
- Kelas
terlihat bersih dan rapih
- Ruang
guru terlihat bersih dan rapih
- Tersedia
tempat sampah yang memadai
- Tersedia
wc siswa dan guru yang memadai
2.
Kerapian
-
Siswa dan guru
menggunakan seragam yang rapi
-
Tata ruangan dan
lingkungan terlihat rapi
-
Administrasi pembukuan
terlihat rapi
3.
Keindahan
-
Terdapat tanaman yang
indah di sekitar kelas
-
Dinding dicat dengan
rapi dan indah.
-
Ruangan kelas dihiasi
dengan gambar menarik.
c.
Manajemen Sekolah
1.
Kedisiplinan
-
Mendisiplinkan siswa
dengan jam masuk pelajaran dengan tepat waktu.
-
Kegiatan kedisiplinan
berupa olahraga, upacara, pramuka dsb dilaksanakan dengan baik.
2.
Organisasi
-
Terdapat struktur
organisasi kelas
-
Terdapat struktur
organisasi guru
3. Kepemimpinan
-
Struktur kepemimpinan
jelas
-
Struktur kepemimpinan
untuk siswa cenderung labil
d. Pola interaksi
1. Bahasa
interaksi : Bugis,
dan Indonesia
2. Siswa
dengan siswa : harmonis dan
bersahabat
3. Guru
dan siswa : Berjalan
baik dan saling menghormati
4. Guru
dengan guru : Berjalan
baik dan saling mendukung.
5. Guru
dan pegawai : Berjalan
baik dan saling menghormati
6. Siswa
dan pegawai : Berjalan
baik dan saling menghormati
7. Sekolah
dan masyarakat : Saling mendukung
e. Perkembangan modernisasi
1. Sekolah
sudah memanfaatkan sarana internet dalam kegiatan administrasi
2. Sekolah
sudah membelajarkan komputer dan bahasa asing
3. Beberapa
siswa bahkan sudah memakai alat komunikasi terbaharukan
f. Kebiasaan/kultur
Kebiasaan
positif
1. Membiasakan
hidup disiplin dengan kegiatan-kegiatan yang melatih kedisiplinan (upacara,
kegiatan pramuka, dan sebagainya)
2. Sekolah
mengadakan silatuhrahmi dengan orangtua murid dengan acara perpisahan/penamatan
siswa.
3. Melaksanakan
proses belajar mengajar dengan baik
4. Membiasakan
hidup bersih dengan menjaga kebersihan sekolah
5. Membiasakan
hidup rohani dengan sholat berjamaah di mushollah.
Kebiasaan
negatif
1. Menghukum
siswa yang tidak sesuai dengan aturan hukuman yang wajar
2. mengadakan
kegiatan-kegiatan seremoni yang kurang bermanfaat bagi perkembangan
sekolah/siswa.
3. Cenderung
pasif dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.
Aras wacana :
Hasil
observasi pada tanggal 24-10-2014 yang dilakukan dengan mengamati dan meminta pandangan
dari responden sebagai bahan pengamatan. Pada umumnya sekolah tersebut sudah
menggambarkan sekolah sesuai tuntutan kurikulum dan tujuan pendidikan., dalam
tinjauan sosiokultural sekolah tersebut secara umum memperlihatkan hubungan
yang harmonis. Meskipun dalam beberapa waktu terdapat gesekan konflik yang
kerap terjadi antar sesama siswa bahkan sesama guru. Kendatipun demikan segera
bisa diatasi oleh manajemen sekolah.
Lingkungan
sosial sekolah tersebut pada umumnya
menggambarkan kondisi yang fleksibel dalam lingkup sekolah, namun pola
interaksi dengan masyarakat sekitar cenderung kaku dan kurang bersahabat. Itu
disebabkan lingkungan sekitar tersebut adalah masyarakat heterogen perkotaan
yang sibuk dengan urusan masing-masing. Hubungan yang harmonis juga
diperlihatkan kepada pengawas pendidikan atau lembaga atasan yang berkaitan.
Sekolah tersebut
berusaha mengembangakan kultur yang sudah mengakar pada masyarakat bugis yakni
“siri” dengan menanamkan sikap/prilaku yang sopan dan bermartabat kepada siswa.
Meskipun dalam prakteknya masih terhalang oleh manajemen kontrol yang belum
maksimal. Ini bisa dilihat dengan beberapa prilaku menyimpang siswa seperti
bertengkar, bolos sekolah, merokok dan sebagainya. Namun dengan adanya
persoalan tersebut pihak sekolah sudah berusaha maksimal untuk menjadikan
siswanya menjadi lebih baik dan berguna untuk masa depan
0 Response to "CONTOH OBSERVASI SOSIOKULTURAL DI SEKOLAH"
Post a Comment